ANALISIS FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT MEMILIH PENGOBATAN MEDIS SETELAH PENGOBATAN DI SANGKAL PUTUNG

Authors

  • Rina Wahyu Herdiana Eko Winarti, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35913/jk.v10i2.380

Keywords:

pengobatan medis, sangkal putung

Abstract

Latar belakang: Pada jaman modern sekarang ini, banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakitnya. Cara yang dimaksud adalah pengobatan medis dan non medis yang biasa disebut pengobatan allternatif. Keduanya mempunyai metode   berbeda dalam menangani pasien. Pengobatan medis berdasarkan sains dan penelitian ilmiah, sedangkan pengobatan non medis berdasarkan pada pengalaman, bahkan kadang didapat dari turun temurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengalaman masyarakat dalam memilih pelayanan medis setelah berobat di Sangkal Putung.Metode: Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Mengumpulkan data menggunakan wawancara dengan 5 partisipan yang dipilih secara technical purpose-driven sampling berdasarkan kriteria inklusi. Hasil penelitian: Penelitian ini menemukan 4 (empat) tema utama yaitu (1) sikap masyarakat, (2) faktor ekonomi, (3) stigma rumah sakit, dan (4) faktor pendorong yang menjadi penyebab masyarakat akhirnya beralih ke pengobatan medis dimana sebelumnya sudah melakukan pengobatan di sangkal putung. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa meskipun kolaborasi antara pengobatan medis dengan pengobatan sangkal putung sangatlah mungkin terjadi, tetapi tidak semua kasus cedera tulang bisa diselesaikan dengan pengobatan di sangkal putung karena harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Keputusan untuk memilih jenis pengobatan yang tepat harus tetap dihormati karena kedua pengobatan tersebut sama-sama memiliki tujuan penting yang ingin dicapai yakni kesembuhan masyarakat.

References

Creswell, John W. 2002. “Research Design, Desain Penelitian Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif”. Penterjemah Angkatan III & IV KIK-UI dan bekerjasama dengan Nur Khabibah. Jakarta: KIK Press.

Detik Health. 2019. Terapi Cedera Tulang, Pilih ke Dokter Tulang atau ke Dukun?. diakses tanggal 17 Januari 2022 ( https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4518717/terapi-cedera-tulang-pilih-ke-dokter-tulang-atau-ke-dukun)

Dinas Kominfo Jawa Timur. 2014. RSUD Dr Soetomo Banyak Rawat Pasien Gagal Sangkal Putung

Fadhila. 2015. Pembiayaan pada Metode Pengobatan Patah Tulang Tradisional. Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. 3, No. 1 Hlm. 50-58.

Faqi, F., 2020. Sangkal Putung: Pengobatan Alternatif yang Dipercaya Lebih Manjur dari Pengobatan Modern. [online] Terminal Mojok. Available at: [Accessed 8 November 2021].

Jesica, C. U., Angelica, M. J. W., Andriessanto, C. L. 2021. Gambaran Health Belief Model pada Penanganan Fraktur. e-CliniC, 9(1):198-203.

Jpnn.com. 2016. Suka ke sangkal putung saat patah tulang? Ini bahayanya.

Kemenkes No. 1076/MENKES/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional.

Keytimu, Y. M. H. 2021. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pasien Fraktur Memilih Pengobatan Tradisional. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2): 987.

Rachman, A. et al. 2020. Fenomenologi Pengalaman Pasien Dalam Penanganan Patah Tulang Dengan Ba’urut. Jurnal Keperawatan Suaka Insan, 5(1).

RSD Kertosono. (2022). Data pasien Fraktur poli orthopedi.

Setyoningsih, A. dan Artaria, M. D. 2016. Pemilihan Penyembuhan Penyakit Melalui Pengobatan Tradisional Non Medis Atau Medis. Universitas Brawijaya.

Sumirat, W. 2015. Perilaku Masyarakat Pada Pengobatan Tradisional Sangkal Putung H. Atmo Saidi Di Desa Sroyo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar (Studi Kasus Pada Masyarakat Pemakai Dan Bukan Pemakai Pengobatan Tradisional Sangkal Putung).

Published

2023-04-11

How to Cite

Herdiana, R. W. (2023). ANALISIS FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT MEMILIH PENGOBATAN MEDIS SETELAH PENGOBATAN DI SANGKAL PUTUNG . Jurnal Kesehatan, 10(2), 122–132. https://doi.org/10.35913/jk.v10i2.380

Issue

Section

Original article

Citation Check

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.