CASE REPORT: PEMBERIAN INTERVENSI ALIH BARING UNTUK MENCEGAH RESIKO DECUBITUS DENGAN PENGKAJIAN SKALA CUBBIN JACKSON DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA

Authors

  • Irene Linda STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
  • Diah Pujiastuti STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

Keywords:

Alih baring, skala cubbin Jackson

Abstract

Pasien dengan chronic kidney diseases (CKD) merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu memelihara metabolisme, gagal memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit yang berakibat pada peningkatan ureum pasien CKD juga membutuhkan rawat jalan dalam jangka waktu yang lama. Pasien dengan tirah baring dapat terkena resiko luka tekan karena posisi tubuh yang bertumpu pada satu sisi saja. Adanya gaya gesek pada kulit dan tekanan pada tulang yang menonjol secara terus menerus menyebabkan munculnya dekubitus. Faktor risiko terjadinya luka tekan dapat dideteksi secara dini dengan menggunakan skala Cubbin Jackson (usia, berat badan, kondisi kulit seluruh tubuh, kondisi mental, mobilitas, nutrisi, respirasi, inkontinensia, kebersihan dan kondisi hemodinamik) yang dilakukan selama dua hari sebelum dan sesudah dilakukan alih baring. Alih baring adalah perubahan posisi pasien menjadi lateral yang dilakukan setiap dua jam untuk mencegah luka tekan. Perubahan posisi miring kiri dan miring kanan dapat mencegah terbentuknya dekubitus akibat gesekan kulit dan tekanan yang terlalu lama. Hasil penilaian skala Cubbin Jackson dengan skor 31 (Berisiko) dan setelah dilakukan prosedur alih baring, tidak didapatkan dekubitus pada pasien. Pemberian intervensi alih baring mampu mencegah resiko decubitus pada pasien CKD dengan menggunakan skala cubbin Jackson.

Downloads

Published

2024-01-10