CASE REPORT: ASUHAN KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN BRONKOPNEUMONIA DENGAN PEMBERIAN FISIOTERAPI DADA
Abstract
Bronkopneumonia adalah inflamasi atau infeksi pada parenkim paru, biasanya berhubungan dengan pengisian alveolus dengan cairan. Tanda yang dominan pada anak bronkopneumonia adalah batuk, dispnea, terdengar suara tambahan seperti ronchi, mengi dan wheezing. Oleh karena itu, pada anak bronkopneumonia akan ditemukan masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif. Dampak dari gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif jika tidak segera ditangani maka mengakibatkan ketidakseimbangan ventilasi dan perubahan membrane alveolar. Tindakan nonfarmakologi untuk mengatasi gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif dengan pemberian fisioterapi dada. Tujuan penelitian untuk melakukan fisioterapi dada pada anak dengan kasus bronkopneumonia di Ruang Rawat Inap Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Semarang. Metode menggunakan case report. Pasien An. A, usia 6 tahun, mengatakan batuk berdahak dan sesak nafas. Perawatan standar yang dapat diberikan pada pasien yang mengalami pneumonia yakni fisioterapi dada. Evaluasi bersihan jalan tidak efektif selama 3x24 jam didapatkan hasil ibu mengatakan anaknya masih batuk berdahak, suara nafas ronchi-, ibu mengatakan dapat melakukan fisioterapi dada, dahak nafas berkurang. Gangguan pola tidur didapatkan hasil ibu mengatakan anaknya bisa tidur pulas dan tidak rewel. Defisit pengetahuan didapatkan hasil ibu lebih tenang dan mengerti tentang penyakit anaknya. Perawat mendapatkan pengetahuan terkait pencegahan kejadian bronkopneumonia pada pasien. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan terapi fisioterapi dada.