PENERAPAN PIJAT EFFLURAGE MENGGUNAKAN MINYAK ZAITUN DALAM MENURUNKAN RISIKO PRESSURE ULCER PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIC
Keywords:
Stroke non hemorrhagic, Pressure ulcer, pijat effleurage, minyak zaitunAbstract
Latar Belakang Jumlah kasus stroke non hemoragic di Rumah Sakit Emanuel menunjukan prevalensi yang tinggi, bulan Januari – Oktober 2024 terdapat 390 kasus. Pasien stroke non-hemoragic sering mengalami imobilitas yang meningkatkan risiko luka tekan, sehingga penting untuk menerapkan intervensi preventif seperti pijat effleurage dengan minyak zaitun. Gejala Utama : Pasien berusia 58 tahun dengan diagnosis stroke non-hemoragik, mengalami hemiparesis pada sisi kiri tubuh, afasia, kesulitan koordinasi gerakan. Tekanan darah terpantau tinggi (160/100 mmHg), hasil skala Braden menunjukkan risiko tinggi terhadap luka tekan (skor 10). Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain studi kasus. Sampel adalah pasien stroke non-hemoragik. Intervensi pijat effleurage menggunakan minyak zaitun terhadap luka tekan. Pengukuran risiko luka tekan menggunakan skala Braden dan pemantauan kondisi kulit pasien secara berkala. Hasil: Setelah penerapan pijat effleurage dengan minyak zaitun selama 6 hari, pasien menunjukkan hasil positif. Risiko luka tekan yang sebelumnya teridentifikasi tinggi mengalami penurunan, yang tercatat pada pengukuran Skala Braden pasca intervensi. Kesimpulan: Penerapan pijat effleurage menggunakan minyak zaitun efektif dalam perawatan pasien stroke dengan mobilitas terbatas, membantu menjaga integritas kulit dan mencegah komplikasi lebih lanjut seperti luka tekan. Saran: Pasien dapat melanjutkan intervensi secara mandiri dengan dibantu oleh anggota keluarga serta melakukan perubahan posisi tubuh setiap 2 jam.