PEMBERIAN PETROLEUM JELLY PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE DENGAN PRURITUS YANG MENJALANI HEMODIALISA DI SALAH SATU RS SWASTA YOGYAKARTA
Keywords:
Gagal Ginjal Kronik, hemodialisa, petroleum jelly, pruritusAbstract
Latar Belakang: Gagal ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan
masalah yang dihadapi secara global. Menurut laporan dari United Stases Renal Disease
Data System (USRDS), prevalensi gagal ginjal kronis meningkat sebesar 20-25% setiap
tahunya, dengan sekitar 100.000 pasien baru setiap tahunya(Septiyanti,2021). Pruritus
merupakan salah satu bentuk ketidaknyaman yang dialami oleh pasien GGK akibat toksin
uremik (Asri & Zuryati,2018). Petroleum jelly dianggap salep emolien dan oklusi yang
melembutkan dan menghaluskan kulit, membantu untuk menggantikan minyak yang
mencegah kehilangan air transdermal (TEWL) dari kulit, sehingga ideal untuk kulit
kering. Gejala Utama: Pasien gagal ginjal kronik mengalami komplikasi yaitu pruritus uremik yang muncul akibat penumpukan ureum dan penarikan cairan selama hemodialisa. Intervensi Terpeutik: Pemberian petroleum jelly selama 8 hari dengan pengaplikasian yang dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore setlah mandi. Kesimpulan: Petroleum jelly mampu menurunkan skala pruritus pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodilisa.