PENERAPAN FISIOTERAPI DADA TERHADAP BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK
Keywords:
SICU, Bersihan jalan napas tidak efektif, Stroke non hemoragik, Fisioterapi dadaAbstract
Pendahuluan: Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta memiliki unit pelayanan stroke salah satunya adalah ruang rawat inap khusus pasien stroke yang berada di Ruang SICU. Stroke diruangan tersebut mayoritas memiliki masalah bersihan
jalan napas tidak efektif dibuktikan dengan sputum berlebih yang sulit dikeluarkan pasien. Fisioterapi dada merupakan suatu metode yang digunakan untuk menaikkan kadar saturasi oksigen, selain itu fisioterapi dada juga bertujuan
mengeluarkan dahak yang sulit dikeluarkan. Tujuan: Mengetahui Efek Fisioterapi Dada terhadap Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif pada Pasien Stroke Non Hemoragik. Metode: Penerapan Fisioterapi dada yang dilakukan 3-5 menit selama tiga hari, perkusi dapat dilakukan secara manual dengan menepuk dinding dada diatas area paru-paru yang
sudah ditentukan dengan cara menggetarkan, mengoyangkan, atau menekan dinding dada selama ekspirasi, perkusi dada dilakukan dengan cara menangkupkan tangan sehingga ada bantalan udara di antara tangan peneliti dan pasien. Hasil: Fisioterapi dada terbukti dapat membantu mengatasi bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien stroke non hemoragik yang mengalami penurunan kesadaran. Kesimpulan: Intervensi fisioterapi dada terbukti dapat membantu mengatasi masalah bersihan jalan napas tidak efektif dimana tindakan tersebut menghasilkan kepatenan jalan napas yang ditandai dengan frekuensi napas normal, irama napas teratur, tidak ada suara napas tambahan dan dapat memaksimalkan pengeluaran sputum yang dibantu dengan suction. Saran: Intervensi fisioterapi dada dapat diterapkan dirumah sakit sebagai tindakan yang dapat membantu untuk mengatasi bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien stroke non hemoragik.